karya ilmiah tentang GWK ( Garuda Wisnu Kencana)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Salah satu pulau di
indonesia yang sering di sambangi oleh turis mancanegara adalah Pulau Bali atau
sering di kenal dengan sebutan Pulau Dewata. Disana terdapat berjuta-juta
kebudayaan dan keindahan yang luar biasa banyak, salah satunya adalah Garuda
Wisnu Kencana (GWK). Disini kami akan menguak fakta di balik terbentuknya
bangunan yang paling megah di pulau Dewata, yang bisa di sebut mega proyek.
Meskipun bangunan tersebut belum keseluruhan jadi namun sudah banyak turis
asing maupun turis mancanegara datang untuk melihat pemandangan yang indah.
Menurut informasi yang
kami dapat, bangunan ini akan di bangun lebih tinggi dari pada patung Liberty.
Sungguh hasil karya anak bangsa yang patut untuk di contoh, mari kita lanjutkan
semangat mereka untuk melestarikan budaya kita dan menjadikan Indonesia lebih
maju dari pada sebelumnya.
B. Rumusan
Masalah
a. Bagaimana
sejarah Garuda Wisnu Kencana ?
b. Dimana
lokasi Garuda Wisnu Kencana?
c. Apa
tujan dan manfaat dibangun Garuda Wisnu Kencana ?
d. Apa
inspirasi dan proyek pembuatan Garuda
Wisnu Kencana?
e. Apa sajakah fasilitas-fasilitas yang tersedia di kawasan Garuda Wisnu
Kencana?
f. Kegiatan apa saja yang diselenggarakan di Garuda Wisnu Kencana GWK?
g. Apa keistimewaan GWK di banding objek wisata lainnya di Bali?
h. Apa dampak positif dan negative pembangunan Garuda Wisnu Kencana ?
C. Manfaat Penulisan
a. Untuk menambah wawasan mengenai objek wisata
Garuda Wisnu Kencana.
b. Untuk mengetahui sejarah dari objek wisata
Garuda Wisnu Kencana.
D. Tujuan Penulisan
a. Mengetahui
sejarah Garuda Wisnu Kencana
b. Mengetahui
letak Garuda Wisnu Kencana
c. Mengetahui
tujuan dan manfaat dibangunnya Garuda Wisnu Kencana
d. Mengetahui
inspirasi dan proyek pembuatan Garuda Wisnu Kencana
e. Mengetahui fasilitas-fasilitas
yang tersedia di kawasan Garuda Wisnu Kencana
f. Mengetahui
kegiatan yang diselenggarakan di Garuda Wisnu Kencana GWK
g. Mengetahui
keistimewaan
GWK di banding objek wisata lainnya di Bali
h. Mengetahui
dampak
positif dan negatif pembangunan Garuda Wisnu Kencana
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Garuda Wisnu Kencana
Pada awal mulanya berawal
dari begawan yang mempunyai dua istri. Istri pertama bernama Dewi Kaldu dan
istri kedua bernama Dewi Winata. Dari kedua istri tersebut tidak mempunyai
anak, tetapi kedua istri begawan tersebut dianugerahi dua bilah telur. Kemudian
Dewi Winata memilih telur pertama, telur tersebut berisi dua anak. Lalu Dewi
Kaldu memilih telur kedua, telur tersebut berisi seratus anak.
Setelah beberapa hari
kemudian, telur milik Dewi Kaldu menetas berupa ular. Dan Dewi Winatapun merasa
iri karena telur milik Dewi Winata belum menetas. Sehingga Dewi Winata
memecahkan salah satu telurnya dengan paksa dan telur tersebut menetas berupa
burung. Burung tersebut diberi nama burung Jatayung. Karena belum saatnya
menetas atau dalam istilahnya prematur burung Jatayung hanya hidup dua puluh
dua hari dan akhirnya meninggal. Dewi winata merasa sedih lalu akhirnya telur
yang satunya ditetaskan pada waktunya. Kemudian telur itu menetas berupa
burung. Burung tersebut diberi nama burung Garuda.
Dewi Winata dan Dewi Kaldu
membuat suatu perjanjian yang berisi jika yang kalah harus mengurus keseratus
anak Dewi Kaldu. Dan apda akhirnya dewi Winata kalah dan harus mengurus
keseratus anak Dewi Kaldu. Dewi Winata merasa di perbudak dengan Dewi Kaldu.
Dan untuk membebaskan Dewi Winata, putra Dewi Winata yang bernama Garuda harus
mengambil air suci Dewa Wisnu, dengan syarat Garuda harus menjadi wahana Dewa
Wisnu. Kemudian Garuda menyetujuinya.Dan akhirnya Dewi Winata terbebas dari
ancaman Dewi Kaldu. Tetapi, sayangnya putranya harus menjadi Wahana Dewa Wisnu.
Untuk mengenang pengorbanan Garuda kepada Ibunya, tempat tersebut diberi nama
Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang menjadi objek wisata terkenal di Pulau Bali.
B. LOKASI GARUDA WISNU
KENCANA
Garuda Wisnu Kencana Terletak
diatas dataraan tinggi batu kapur padas dan menatap kawasan wisata dipesisir
selatan Bali, Garuda Wisnu Kencana Cultural Park adalah jendela seni dan budaya
Pulau Dewata yang memiliki latar belakang alami serta panorama yang sangat
mengagumkan. Dengan jarak tempuh 15 menit dari Pelabuhan Udara dan kurang dari
satu jam dari lokasi perhotelan utama, GWK menjadi salah satu tujuan utama
untuk berbagai pertunjukan kesenian, pameran dan konferensi ataupun kunjungan
santai bahkan kunjungan spiritual.
Dari ketinggian lokasi GWK,
kita akan melihat hamparan pemandangan pulau Bali bagian selatan. Terlihat
bagaimana laut mengapit Bali, disebelah kiri juga nampak bandara Ngurah Rai dgn
pesawat turun naik, kemudian Kuta, Jimbaran. Disisi kanan terlihat Nusa Dua,
Benoa, dan tentu saja pemandangan kota Denpasar. Megaproyek yang rencananya
selesai dlm 10th (1995-2005) mengalami kemacetan dan baru terlihat
perkembangannya beberapa tahun yang lalu,sekarang baru terbentuk kepala dan
setengah badan Dewa Wisnu beserta Kepala Burung Garuda,tahun 2009 tangan Dewa
Wisnu sudah dikirim ke Lokasi GWK,rencananya jika semua komponen sudah terkirim
Lokasinya akan dipindah ke tempat yang sudah ditentukan,saat itulah semua
komponen akan di satukan dan membentuk Patung Garuda Wisnu Kencana seperti
replica yang sudah disiapkan.
Garuda Wisnu Kencana
nampaknya merupakan mega proyek terbesar di Bali yang sedang dibangun.Areal GWK
mempunyai luas keseluruhan sekitar 200 hektare. Di areal yang luar biasa luas
ini nantinya patung GWK sebagai andalan utama kawasan wisata itu akan berdiri
dengan kokoh. Patung Dewa Wisnu rencananya akan dibangun dengan posisi sedang
menunggang Garuda. Tinggi patung itu sendiri diperkirakan sekitar 75 meter dan
akan diletakkan di atas fondasi setinggi 70 meter. Dengan demikian, total
tingginya akan mencapai 146 meter. Garudanya sendiri diperkirakan punya lebar
bentangan sayap sebesar 66 meter. Kesemuanya secara total mempunyai berat
sekitar 4000 ton.
Patung itu nanti juga akan
dilapisi emas di bagian-bagian tertentu. Hingga kini, biaya yang sudah
dihabiskan mencapai lebih dari Rp 30 miliar. Bentangan sayap 'burung Garuda'
itu benar-benar menakjubkan karena mencapai panjang 66 meter. Saking besarnya,
GWK bisa dilihat dari jarak 20 kilometer. Apalagi kemudian berdiri kokoh di
atas sebuah bangunan dengan tinggi 70 meter.Dengan tinggi patung yang seperti
itu ditambah pula letak semua bangunan di GWK sendiri yang dibangun di atas
perbukitan yang punya ketinggian 300 meter di atas permukaan laut, maka GWK
akan bisa terlihat dari kejauhan. Bahkan dari Bandara Ngurah Rai, GWK akan bisa
terlihat jelas oleh siapa saja yang baru mendarat di sana. Sebaliknya dengan
ketinggian posisi seperti itu, maka dari kawasan GWK, kita bisa melihat jelas
dan menikmati pemandangan matahari terbenam di sekitar Jimbaran yang berpasir
putih.
Pembangunan GWK ini memang
benar-benar layak disebut mega proyek. Bahkan tinggi kuping burung garuda lebih
besar dari tinggi manusia dewasa. Sulit dibayangkan bentuk burung garuda ini
secara keseluruhan kalau nantinya sudah benar-benar jadi. Dibuat dengan
menggunakan bahan berupa campuran tembaga dan kuningan yang pada bagian
tertentu akan dilapisi dengan mozaik emas. Kemilau emas yang terkena sinar
matahari nantinya dapat terlihat dari kuta, Sanur, Nusa Dua, hingga Tanah Lot.
Lebih eksotis lagi, GWK akan menjadi pemandangan pertama saat pesawat turun di
Bandara Ngurah Rai Denpasar.Suatu saat GWK akan mampu menjadi ikon baru
bagi Bali, dan juga bagi Indonesia.
C. TUJUAN
DAN MANFAAT DIBANGUNNYA GARUDA WISNU KENCANA
Adapun
tujuan dan manfaat didirikannya Garuda Wisnu Kencana antara lain :
a. Tujuan utamanya adalah
”Culture Park” yaitu sebagai tempat pertukaran kebudayaan seluruh dunia.
b. Dapat menambah tingkat
perekonomian masyarakat daerah sekitar Garuda Wisnu Kencana.
c. Dapat menambah penghasilan
daerrah.
d. Sebagai objek wisata
terbaru di Bali yang dapat menjadi kebanggaan.
e. Sebagai simbol misi
penyelamat dunia.
f. Sebagai pusat pendidikan
bagi masyarakat Indonesia
D. INSPIRASI
DAN PROYEK PEMBUATAN GARUDA WISNU KENCANA
Pembangunan patung Dewa Wisnu (Dewa penyelamat
bagi umat Hindu) yang sedang mengendarai burung Garuda (burung yang sering ada
di mitos-mitos) terinspirasi dari kisah Adi Parwa. Dari kisah ini yang diambil
adalah episode Garuda yang memberikan kesetiaan dan pengorbanannya untuk
menyelamatkan ibunya dari belenggu perbudakan. Hal itu dilakukannya dengan
mengabdi kepada Dewa Wisnu, menjadi kendaraan bagi sang Dewa.
Wisnu - Simbol Hindu yang melambangkan kekuatan
utama pemelihara alam semesta yang mendominasi kawasan ini. Diwujudkan sebagai
patung berukuran raksasa terbuat dari kuningan dan tembaga dengan ketinggian
mencapai 22 meter, menjadikan figur ini sebagai perwujudan modern sebuah
kebudayaan dan tradisi kuno. Wujud yang menyertainya adalah Garuda - seekor burung
besar yang menjadi kendaraan Dewa Wisnu sebagai lambang kebebasan sekaligus
pengabdian tanpa pamrih.
Gapura Batu - beberapa buah pilar batu cadas
alami setinggi 25 meter yang berdiri kokoh yang akan ditatah dengan berbagai
ornamen yang diambil dari kisah dramatis Ramayana yang menjadi sumber inspirasi
seni pertunjukan Bali. Pahatan ukiran latar belakang relief bercorak seni pahat
pewayangan (Kayon atau Gunungan) yang sangat khas Bali dan Jawa .
Nilai yang dapat kita petik
dari Dewa Wisnu adalah sifat Dewa Wisnu yang mengabdi tanpa pamrih dan
memelihara dunia. Sebagai generasi
penerus bangsa, kita dapat meneladani
sifat dari Dewa Wisnu dan garuda merupakan lambang Negara,serta kegigihan
burung tersebut dalam bertahan hidup.
Garuda
Wisnu Kencana, merupakan mega proyek terbesar di Bali, rencana pembangunan
patungnya setinggi 146 meter dengan lebar bentangan sayap garuda 66 meter,
diperkirakan memiliki berat 4000 tons. Dari total luas lahan 200 hektar yang
direncanakan, sementara terkuasai 100 hektar, dan total pekerjaan yang selesai
hingga saat ini baru sekitar 15 %. Patung ini akan mengikat tata ruang dengan
jarak pandang sampai 20 km sehingga tempat ini dapat terlihat dari Kuta, Sanur,
Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung ini terbuat campuran tembaga dan kuningan
serta baja yang pada bagian tertentu akan dilapisi dengan mozaik emas seberat
4.000 ton. Dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter maka Anda akan terperangah
melihat ukuran kepala burung garuda yang benar-benar raksasa. Patung ini
dalam tahap pembangunannya meleset dari target yang ditetapkan.
Garuda
Wisnu Kencana dibangun tahun 1997 dan direncanakan awal seluruh bagian patung
ini akan selesai tahun 2005 namun proyek ini sempat terhenti terutama karena
masalah pendanaan. Masih kurang sekitar 600 miliar untuk merampungkannya.
Direncanakan patung Garuda Wisnu Kencana ini akan menjadi patung terbesar dan
tertinggi di dunia mengalahkan patung liberty di Amerika Serikat setinggi 46
meter dengan berat 204 ton.
E. FASILITAS-FASILITAS
YANG TERSEDIA DI KAWASAN GARUDA WISNU KENCANA
a)
Cake dan Restaurant
Sejumlah cafe dan restaurant menyediakan layanan tata
boga yang lengkap, dari makanan kecil, hidangan ringan hingga banquets. Layanan
On-site catering yang tersedia mampu melayani hingga 2000 porsi, dengan berbagai
hidangan indonesia, Oriental atau hidangan International yang dapat disesuaikan
dengan tema dan lokasi tertentu.
b) Plaza Wisnu
Wisnu Plaza adalah tanah tertinggi di daerah Garuda
Wisnu Kencana dimana tempat kita sementara merupakan bagian paling penting dari
patung Garuda Wisnu Kencana patung Wisnu. Pada waktu tertentu hari, akan ada
beberapa kinerja tradisional Bali dengan megah patung Wisnu sebagai latar
belakang. Karena lokasinya yang tinggi, kita dapat melihat panorama
sekitarnya.
Patung Wisnu, sebagai titik pusat dari Wisnu Plaza,
dikelilingi oleh air mancur dan air sumur di dekatnya suci yang katanya tidak
pernah kering bahkan pada musim kemarau. Parahyangan Somaka Giri ditempatkan di
sebelah patung Wisnu. Ini tempat air berada, yang secara historis telah
dipercaya oleh rakyat di daerah tersebut sebagai berkat dengan kekuatan magis
yang kuat untuk menyembuhkan penyakitnya dan meminta para dewa hujan
selama musim kemarau.
c) Area Penerima Parkir
Garuda Wisnu Kencana menyediakan area parkir yang cukup
luas dan stategis bagi para wisatawan seluas 20.000 meter persegi dengan
fasilitas :
a. Bisnis
: Money Changer, ATM, Retail Area, BANK, Food Court, Souvenir Shop, Duty
Free Shop
b. Pelayanan
Publik : Loker, Toilet, Information Center, Adminstrator Office
c. Area parkir ini dapat menampung kurang
lebih 700 mobil , 1500 motor dan 50 bus
d) Garuda Natah
Jalur utama berbentuk semacam boulevard yang
menghubungkan berbagai venue yang ada. Boulevard yang membentuk plaza yang
memanjang dengan panjang dengan panjang 24 x 126 meter ,menempatkan patung
Wisnu sebagai anker point, tapak Wisnu yang berada di ujung jalan utama ini
dengan ketinggian tampak kurang lebih 10 meter diatas permukaan lantai plaza
sehingga mampu membangun suasana memakau.
Pada jalur utama ini setiap saat akan dimeriahkan
dengan atraksi baik yang bergerak maupun yang mengambil posisi tertentu.
Suasana yang terbentuk karena berbagai aksi pada jalur utama ini kemudian
dinamakan Street theater.
e) Garuda Wisnu Kencana Expo Gallery
Expo Gallery (Gambar
5, lampiran hal 25) sebuah ruang
pamer Garuda Wisnu Kecana ada dua bagian. Bagian pertama adalah ruang
pamer yang secara tetap memamerkan segala hal yang berhubungan dengan Garuda
Wisnu Kencana. Mulai dari gagasan pengembangan, gagasan perencanaan, upaya
sosialisasi, dan teknik pembuatan patung Garuda Wisnu Kencana. Bagian kedua
merupakan ruang pamer yang diselenggarakan secara temporan untuk menampung
tuntutan apresiasi yang lebih luas. Bila tidak ada pengisian, progam pamer di
bagian kedua ini akan digunakan menampung tuntutan apresiasi yang lebih luas.
Saat tidak ada pameran, ruangan ini digunakan secara reguler untuk prestasi
multimedia yang menampilkan hal yang berhubungan dengan Garuda Wisnu Kencana.
f) Meeting Room dan Bussiness Service
Balairung dewi juga memiliki fungsi sebagai
ruang konensi untuk mengadakan seminar,meeting,sarasehan,dengan kapasitas 250
orang. Pleyanan di Balairungpun cukup lengkap dengan fasilitas yang memadai.
Kegiatan yang biasa di selenggarakan di Garuda Wisnu Kencana. Patung Garuda
Wisnu Kencana juga memiliki tambahan nama yaitu “Cultural Park” yang
maksudnyapendiriannya tidak hanya dimaksudkan untuk sebagai monumen saja, namun
sebagai tempat penyajian dan pengembangan budaya Bali pada khususnya. Maka
disetiap malam, para pangunjung yang datang ke sini akan diberikan pertunjukan
tari – tarian khas Bali seperti tari Barong, tari Kecak dan lain – lain untuk
menambahkan kesan budaya yang erat dengan pariwisata.
Garuda Wisnu Kencana (GWK)
direncanakan menjadi patung tertinggi di dunia, mengalahkan Liberty di Amerika
Serikat yang tingginya 'cuma' 135 meter. Tinggi Garuda Wisnu Kencana 70 meter
dan ditopang bangunan setinggi itu pula.
Bangunan penyangga patung
merupakan gedung berlantai 14, akan digunakan sebagai plaza kebudayaan dari
berbagai dunia. Kesan yang tertangkap saat memasuki kawasan Garuda Wisnu
Kencana ialah terasa spektakuler. Bukit kapur yang gersang dibelah hingga
membentuk lanskap ala Romawi. Dinding batu dari bukit-bukit yang terbelah
seolah mengepung pengunjung yang datang. Meski belum jadi, Garuda Wisnu Kencana
sudah berhasil merebut hati banyak wisatawan.
Disekitar lokasi, nampak jelas bebatuan
cadas/karang di potong secara vertikal membentuk dinding-dinding tribun dengan
hamparan rumput hijau pada bagian dasarnya. Bagian tengah sebuah jalan terbuat
dari conblock membelah lapangan rumput dari bagian paling belakang hingga
kedepan patung garuda. Dari luas yang ada nampak sekalibahwa area ini akan
sanggup menampung puluhan ribu pengunjung, sangat cocok digunakan sebagai
tempat pertunjukan sentra budaya berskala internasional.
Pembangunan patung berupa Dewa Wisnu (Dewa
penyelamat bagi umat Hindu) yang sedang mengendarai burung mitos, Garuda,
terinspirasi dari kisah Adi Parwa dalam episode Garuda dengan kesetiaan dan
pengorbanannya menyelamatkan ibunya dari belenggu perbudakan dengan mengabdi
kepada Dewa Wisnu menjadi kendaraannya. Kisah mengenai legenda ini terpahat
jelas di sisi-sisi Candi Kidal yang berada di kabupaten Malang.
Patung Garuda Wisnu Kencana diharapkan akan
merangsang dinamika nilai phisik dan spiritual, serta keseimbangan antara skala
dan niskala (dunia nyata dan tidak nyata) dengan demikian harmonisasi alam
dapat tercipta. Patung Garuda Wisnu Kencana adalah symbol misi penyelamatan lingkungan dan
penyelamatan dunia.
F. KEGIATAN
YANG DISELENGGARAKAN DI GARUDA WISNU KENCANA
Patung GWK juga memiliki tambahan nama yaitu “ Cultural Park” yang
maksudnyapendiriannya tidak hanya dimaksudkan untuk sebagai monumen saja ,
namun sebagai tempat penyajian
dan pengembangan budaya Bali pada khususnya. Maka disetiap malam,para
pangunjung yang datang ke sini akan diberikan pertunjukan tari – tarian khas
Baliseperti tari Barong, tari Kecak dan lain – lain untuk menambahkan kesan
budaya yangerat dengan pariwisata. Pergelaran atau pertunjukan yang bisa
anda saksikan di sini seperti Tari Kecak (Tariantradisional bali yang dimainkan
oleh puluhan orang dan mendendangkan cak-cak-cak disetiap
gerakannya) Walau belum tuntas seluruhnya, amphitheather GWK sudah beberapa
kali digunakan menjadi tempat pementasan untuk pertunjukan berskala
internasional. Seperti pementasan “Bali for the World” tahun 2003, yang
dijadikan tonggak kebangkitan bagi pariwisata Bali pasca bom Bali I yang
menewaskan 202 orang. Selain itu banyak pentas-pentas skala nasional dan
eksklusif juga sudah sering diadakan di sana.
Jadwal Acara Harian Di GWK
Unggasan Bali
|
Jam
|
Acara Harian
|
Tempat
|
|
09.00 – 10.00
|
Instrument Gamelan Rindik
|
Plaza Wisnu
|
|
10.00 – 12.00
|
Tari Barong Keliling
Instrument Gamelan Rindik |
Street Theater
Plaza Wisnu |
|
12.00 – 13.00
|
Tari Barong Keliling
|
Street Theater
|
|
13.00 – 16.00
|
Tari Barong Keliling
Instrument Gamelan Rindik |
Street Theater
Plaza Wisnu |
|
16.00 – 17.00
|
Tari Barong Keliling
Balinese Dance |
Street Theater
|
|
16.30 – 17.30
|
Surga Di Bali
|
around GWK
|
|
17.00 – 18.00
|
Tari Barong Keliling
Tarian Bali |
Street Theater
|
|
17.30 – 18.30
|
Joged Bumbung
(Jumat - Minggu) |
Street Theater
|
|
18.30 – 19.30
|
Kecak Garuda Wisnu (Senin)
Tari Kecak (Selasa) Kecak Subali Sugriwa (Rabu) Kecak Tektekan (Kamis) Kecak Hyanglala Nusantara (Jumat) Kecak Tektekan Balinese Dance (Sabtu) Kecak Garuda Wisnu(Minggu) |
Amphitheater *
|
|
19.30 – 21.00
|
Tari Barong & Baris (Senin)
Tari Joged Bumbung (Selasa) Tari Palegongan (Rabu) Mini Kecak (Kamis) Sunda Upasunda (Jumat) Fire Sexy Dance, Percussion Gamelan (Sabtu) Joged Palegongan (Minggu) |
Jendela Bali The Panoramic Resto *
|
|
12.00 – 17.00
|
Instrument Gamelan Rindik (setiap hari)
|
Jendela Bali The Panoramic Resto *
|
|
Karikatur; Temporary Tattoo; Nail Painting; Hair
Braiding; Batik Painting
|
Bali Art Market
|
|
|
GWK Statuary Making Movie
Panca Yadnya Movie |
Balairung Dewi Sri
|
G. KEISTIMEWAAN
GARUDA WISNU KENCANA DIBANDING OBJEK WISATA LAINNYA DI BALI
Garuda Wisnu Kencana (GWK) direncanakan menjadi patung tertinggi di dunia, mengalahkan
Liberty di Amerika Serikat yang tingginya 'cuma' 135 meter. Tinggi GWK 70 meter
dan ditopang bangunan setinggi itu pula. Berdiri gagah di atas
bukit Ungasan, Jimbaran, Bali, areal itu memang diproyeksikan menjadi sebuah
kawasan wisata spektakuler. Pembangunan yang dimulai pada 2005 itu sempat
terkatung-katung. GWK mulai menggeliat lagi setelah pemerintah menegaskan harus
selesai pada 2008.
Saat ini, patung yang dibuat oleh I Nyoman Nuarta, seniman asal Bali yang
tinggal di Bandung, baru menyelesaikan bagian kepala burung dan badan Wisnu.
Melihat dua bagian itu saja, sulit membayangkan akan berapa besar patung itu
nanti. I Gusti Rai
Dharmaputra, salah satu pelaku wisata di Bali mengatakan, ide pembangunan GWK
datang dari mantan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi (Menparpostel),
Joop Ave. Alasannya, Bali
membutuhkan objek wisata bergaya baru. "Karena wisata budaya mau tidak mau
memang akan menjenuhkan. Orang bila disuguhi sesuatu yang sama, lama-lama akan
jenuh juga," ujar rai.
Selain itu, kawasan Bukit Ungasan yang sebenarnya merupakan wialayah
gersang ini juga akan menjadi museum kebudayaan internasional. Bangunan
penyangga patung merupakan gedung berlantai 14, akan digunakan sebagai plaza
kebudayaan dari berbagai dunia. Kesan yang tertangkap saat memasuki kawasan GWK ialah terasa
spektakuler. Bukit kapur yang gersang dibelah hingga membentuk lanskap ala
Romawi. Dinding batu dari bukit-bukit yang terbelah seolah mengepung pengunjung
yang datang. Meski belum jadi, GWK sudah berhasil merebut hati banyak
wisatawan.
Hampir seluruh wisatawan, khususnya wisatawan asing, seolah wajib datang ke
GWK. Padahal baru selesai sekitar 40% saja," tambah Rai. Setelah sekian
lama bersemayam di atas bukit itu memang mulai menggeliat kembali. Semoga saja
2008 nanti bentangan sayap dan tajamnya sorotan Garuda itu benar-benar
mengemparkan dunia.
Disekitar lokasi, nampak jelas bebatuan cadas/karang di potong secara
vertikal membentuk dinding-dinding tribun dengan hamparan rumput hijau pada
bagian dasarnya. Bagian tengah sebuah jalan terbuat dari conblock membelah
lapangan rumput dari bagian paling belakang hingga kedepan patung garuda. Dari
luas yang ada nampak sekalibahwa area ini akan sanggup menampung puluhan ribu
pengunjung, sangat cocok digunakan sebagai tempat pertunjukan sentra budaya
berskala internasional.
Pembangunan patung berupa Dewa Wisnu (Dewa penyelamat bagi umat Hindu) yang
sedang mengendarai burung mitos, Garuda, terinspirasi dari kisah Adi Parwa
dalam episode Garuda dengan kesetiaan dan pengorbanannya menyelamatkan ibunya
dari belenggu perbudakan dengan mengabdi kepada Dewa Wisnu menjadi
kendaraannya. Kisah mengenai legenda ini terpahat jelas di sisi-sisi Candi
Kidal yang berada di kabupaten Malang.
Patung Garuda Wisnu Kencana diharapkan akan merangsang dinamika nilai
phisik dan spiritual, serta keseimbangan antara skala dan niskala (dunia nyata
dan tidak nyata) dengan demikian harmonisasi alam dapat tercipta. Patung Garuda
Wisnu Kencana adalah symbol misi penyelamatan lingkungan dan penyelamatan dunia.
H. DAMPAK
POSITIF DAN NEGATIF PEMBANGUNAN GARUDA WISNU KENCANA
Keberadaan kawasan wisata Garuda Wisnu Kencana akan memberikan banyak
dampak positif bagi masyarakat Bali, khususnya untuk masyarakat yang berada di
sekita kawasan wisata ini. Kehadiran wisatawan tentu saja merupakan peluang
usaha yang harus dimanfaatkan. Penjualan pernak-pernik, kerajinan khas Bali,
dan segala bentuk pertunjukan kesenian merupakan bukti bahwa masyarakat Bali
masih konsisten untuk melestarikan seni dan budaya Bali yang telah diwariskan
oleh leluhur masyarakat Bali itu sendiri. Garuda Wisnu Kencana Cultural Park
akan menjadi satu-satunya tempat dimana budaya, tradisi, dan adat-istiadat yang
telah berumur ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu dapat menyatu dengan
teknologi global yang berkembang saat ini. Merugikan
rakyat karena proyek – proyek ambisius yang akhirnya mangkrak di tengah jalan
merupakan buntut dari kurang tegasnya proses dan mekanisme yang dilalui mulai
dari perencanaan hingga proses pembuatan patung GWK.
Apalagi dalam penggarapan proyek besar ini peran serta masyarakat sangat
berpengaruh vital. Khususnya masyarakat yang berada di sekitar wilayah
pembangunan patung GWK ini yang paling merasakan dampaknya pembangunan ini
belum terselesaikan hingga sekarang. Misalnya kerusakan lingkungan termasuk
pengaruhnya terhadap sosial budaya masyarakat setempat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembangunan patung Dewa Wisnu (Dewa penyelamat
bagi umat Hindu) yang sedang mengendarai burung Garuda (burung yang sering ada
di mitos-mitos) terinspirasi dari kisah Adi Parwa. Dari kisah ini yang diambil
adalah episode Garuda yang memberikan kesetiaan dan pengorbanannya untuk
menyelamatkan ibunya dari belenggu perbudakan. Hal itu dilakukannya dengan
mengabdi kepada Dewa Wisnu, menjadi kendaraan bagi sang Dewa. Garuda Wisnu
Kencana Terletak diatas dataraan tinggi batu kapur padas dan menatap kawasan
wisata dipesisir selatan Bali.
Tinggi GWK 70 meter dan ditopang bangunan setinggi itu pula. Berdiri gagah di atas
bukit Ungasan, Jimbaran, Bali, areal itu memang diproyeksikan menjadi sebuah
kawasan wisata spektakuler. Pembangunan yang dimulai pada 2005 itu sempat
terkatung-katung. GWK mulai menggeliat lagi setelah pemerintah menegaskan harus
selesai pada 2008. Patung Garuda Wisnu Kencana
diharapkan akan merangsang dinamika nilai phisik dan spiritual, serta
keseimbangan antara skala dan niskala (dunia nyata dan tidak nyata) dengan
demikian harmonisasi alam dapat tercipta. Patung Garuda Wisnu Kencana adalah
symbol misi penyelamatan lingkungan dan penyelamatan dunia.
Garuda Wisnu Kencana Cultural Park akan menjadi satu-satunya tempat dimana
budaya, tradisi, dan adat-istiadat yang telah berumur ratusan bahkan ribuan
tahun yang lalu dapat menyatu dengan teknologi global yang berkembang saat ini.
B. Saran
Keberadaan kawasan wisata Garuda Wisnu Kencana akan lebih indah apabila bangunan
patung Garuda Wisnu Kencana segera dilanjutkan supaya keindahan patung GWK
terlihat sempurna. Kemudian dihimbau bagi pengurus atau pengelola kasawan
wisata GWK agar menjaga kebersihan, merawat tumbuh-tumbuhan di sekitar GWK agar
suasana lebih sejuk, kemudian yang terpenting adalah menambah toilet di sekitar
GWK agar para wisatawan baik para turis maupun wisatawan lokal merasa nyaman
ataupun tidak terlalu lama mengantri toilet.
DAFTAR PUSTAKA
Shadily, Hassan.1991. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: PT. Ichtiar
Baru – Van Hoeve.
Komentar
Posting Komentar