Jenis retorika
Retorika adalah seni berbicara secara lisan secara langsung yang dimana dalam pembicaraan tersebut adanya tatap muka atau feedback. Selain itu retorika adalah seni berbicara dalam berdakwah yang dimana sebagai seorang da'i harus lincah pandai dalam berbicara.
Jenis-jenis retorika
1. Monologika
Monologika adalah ilmu tentang seni bicara secara monolog, dimana hanya seorang yang bicara. Bentuk-bentuk yang tergolong dalam mologika adalah pidato, kata sambutan, kuliah, makalah, ceramah, khutbah, dan deklamasi.
2. Dialogika
Dialogika adalah ilmu tentang seni berbicara secara berdialog, dimana dua orang atau lebih berbicara atau mengambil bagian dalam satu proses pembicaraan. Bentuk dialogika yang penting adalah diskusi, Tanya jawab, perundingan, percakapan, dan debat.
3. Pembinaan teknik bicara
Efektivitas monologika dan dialogika tergantung juga pada teknik bicara. Sedangkan menurut Arman Agung dalam tulisannya yang berjudul “keterampilan berbicara” adalah retorika dan berbicara efektif menjelaskan bahwa dari segi kepentingannya atau tujuan yang ingin dicapai, retorika dapat dibagi menjadi dua :
a. Retorika persuasif
yaitu retorika yang bertujuan mempengaruhi orang dengan tidak begitu memperhatikan atau mempertimbangkan nilai-nilai kebenenaran dan moralitas. Retorika yang seperti ini dapat kita jumpai dimana-mana. Contohnya adalah retorika yang digunakan oleh sebagian besar penjual obat kaki lima dalam menawarkan daganganya
b. Retorika dialegtika
retorika ini sering juga disebut sebagai retorika psikologi, yaitu retorika yang muncul sebagai kebalikan dari retorika persuasif. Retorika ini sangat memperhatikan nilai-nilai kebenaran, kebajikan, morallitas, dan sifatnya dapat menenangkan jiwa manusia. Tujuan utama retorika ini mengarah kepada pembinaan spiritual. Retorika yang seperti ini umumnya digunakan di dalam ceramah-ceramah agama.
Dalam hal ini, selain membujuk dengan menggugah emosi, juga menggugah khalayak secara logis sesuai kondisi dan situasinya. Oleh sebab itu, kondisi dan situasi khalayak harus dikenal dan dipahami sebaik-baiknya sebelum berpidato atau menyampaikan pesan.
Jadi,seorang pembicara harus memahami dan menggunakan berbagai jenis retorika agar terciptanya komunikasi yang efektif. Selain menggunakan beberapa jenis retorika seperti yang tertulis di atas,ada baiknya pula jika kita menggunakan beberapa bentuk retorika Rasulullah ketika beliau menyampaikan dakwahnya pada masa itu.
Jenis-jenis retorika
1. Monologika
Monologika adalah ilmu tentang seni bicara secara monolog, dimana hanya seorang yang bicara. Bentuk-bentuk yang tergolong dalam mologika adalah pidato, kata sambutan, kuliah, makalah, ceramah, khutbah, dan deklamasi.
2. Dialogika
Dialogika adalah ilmu tentang seni berbicara secara berdialog, dimana dua orang atau lebih berbicara atau mengambil bagian dalam satu proses pembicaraan. Bentuk dialogika yang penting adalah diskusi, Tanya jawab, perundingan, percakapan, dan debat.
3. Pembinaan teknik bicara
Efektivitas monologika dan dialogika tergantung juga pada teknik bicara. Sedangkan menurut Arman Agung dalam tulisannya yang berjudul “keterampilan berbicara” adalah retorika dan berbicara efektif menjelaskan bahwa dari segi kepentingannya atau tujuan yang ingin dicapai, retorika dapat dibagi menjadi dua :
a. Retorika persuasif
yaitu retorika yang bertujuan mempengaruhi orang dengan tidak begitu memperhatikan atau mempertimbangkan nilai-nilai kebenenaran dan moralitas. Retorika yang seperti ini dapat kita jumpai dimana-mana. Contohnya adalah retorika yang digunakan oleh sebagian besar penjual obat kaki lima dalam menawarkan daganganya
b. Retorika dialegtika
retorika ini sering juga disebut sebagai retorika psikologi, yaitu retorika yang muncul sebagai kebalikan dari retorika persuasif. Retorika ini sangat memperhatikan nilai-nilai kebenaran, kebajikan, morallitas, dan sifatnya dapat menenangkan jiwa manusia. Tujuan utama retorika ini mengarah kepada pembinaan spiritual. Retorika yang seperti ini umumnya digunakan di dalam ceramah-ceramah agama.
Dalam hal ini, selain membujuk dengan menggugah emosi, juga menggugah khalayak secara logis sesuai kondisi dan situasinya. Oleh sebab itu, kondisi dan situasi khalayak harus dikenal dan dipahami sebaik-baiknya sebelum berpidato atau menyampaikan pesan.
Jadi,seorang pembicara harus memahami dan menggunakan berbagai jenis retorika agar terciptanya komunikasi yang efektif. Selain menggunakan beberapa jenis retorika seperti yang tertulis di atas,ada baiknya pula jika kita menggunakan beberapa bentuk retorika Rasulullah ketika beliau menyampaikan dakwahnya pada masa itu.
Komentar
Posting Komentar