Makalah kelompok sosial
1. Klasifikasi Tipe-Tipe Kelompok Sosial
Tipe-Tipe Kelompok Sosial dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut atau atas dasar berbagai kriteria ukuran. Georg Simmel, mengambil ukuran besar-kecilnya jumlah anggota kelompok, cara individu mempengaruhi kelompoknya serta interaksi sosial dalam kelompok tersebut.
Analisis dikembangkan lebih jauh oleh Leopold vonn Wiese dan Howard Becker, ukuran lain yang diambil adalah derajat interaksi sosial dalam kelompok sosial tersebut, kepentingan dan wilayah, klasifikasi atas dasar ukuran derajat organisasi.
Kelompok Sosial Dipandang dari Sudut Individu
Terbentuknya kelompok sosial ini didasari oleh kekerabatan, usia, jenis kelamin, pekerjaan atau kedudukan. Keanggotaan kelompok sosial tersebut akan memberikan kedudukan dan prestise tertentu. Sekalipun demikian, sifat keanggotaan suatu kelompok tidak selalu bersifat sukarela, tetapi ada juga yang bersifat paksaan. Misalnya, selain sebagai anggota kelompok di tempatnya bekerja, mereka juga anggota masyarakat, anggota perkumpulan bulu tangkis, anggota ikatan advokat indonesia, anggota keluarga, anggota paguyuban masyarakat Jawa, dan sebagainya.
2. In-Group dan Out Group
Kelompok sosial merupakan tempat individu mengidentifikasikan dirinya sebagai in-group nya. Apabila kelompok sosial merupakan in-group atau tidak bersifat relatif dan bergantung pada situasi-situasi yang tertentu.sikap-sikap in-group pada umumnya didasarkan pada faktor simpati dan selalu mempunyai perasaan dekat dengan anggota-anggota kelompok.
Apabila kelompok sosial diartikan out-group diartikan oleh individu sebagai kelompok yang menjadi lawan in-groupnya.sikap out-group selalu ditandai dengan suatu kelainan yang berwujud antagonis atau antipati. Perasaan in-group dan out-group dapat merupakan dasar suatu sikap yang dinamakan etnosentrisme. Etnosentrisme, yaitu sikap untuk menilai unsur-unsur kebudayaan lain dengan menggunakan ukuran kebudayaan sendiri. Dalam proses etnosentrisme, sering digunakan stereotip, yaitu gambaran atau anggapan-anggapan yang bersifat mengejek terhadap suatu objek tertentu.
3. Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder
Menurut Charles Horton Cooley, kelompok primer adalah kelompok-kelompok yang ditandai ciri-ciri kenal-mengenal antar anggotanya serta kerja sama erat yang bersifat pribadi adalah peleburan individu dalam kelompok sehingga tujuan individu menjadi tujuan kelompok.
Kelompok sekunder adalah kelompok-kelompok besar yang terdiri atas banyak orang, yang sifat hubungannya tidak berdasarkan pengenalan secara pribadi dan juga tidak langsung. Contohnya, hubungan kontrak jual beli.
4. Paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (gesellschaft)
Konsep Paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (gesellschaft) dikemukakan oleh Ferdinand Tonnies. Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama,yang anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah, serta kekal.
Adapun patembayan adalah ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu tertentu yang pendek. Patembayan bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka (imaginary) serta strukturnya bersifat mekanis seperti sebuah mesin. Bentuk patembayan, terutama terdapat dalam hubungan perjanjian yang bersifat timbal balik.
Tipe-Tipe Kelompok Sosial dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut atau atas dasar berbagai kriteria ukuran. Georg Simmel, mengambil ukuran besar-kecilnya jumlah anggota kelompok, cara individu mempengaruhi kelompoknya serta interaksi sosial dalam kelompok tersebut.
Analisis dikembangkan lebih jauh oleh Leopold vonn Wiese dan Howard Becker, ukuran lain yang diambil adalah derajat interaksi sosial dalam kelompok sosial tersebut, kepentingan dan wilayah, klasifikasi atas dasar ukuran derajat organisasi.
Kelompok Sosial Dipandang dari Sudut Individu
Terbentuknya kelompok sosial ini didasari oleh kekerabatan, usia, jenis kelamin, pekerjaan atau kedudukan. Keanggotaan kelompok sosial tersebut akan memberikan kedudukan dan prestise tertentu. Sekalipun demikian, sifat keanggotaan suatu kelompok tidak selalu bersifat sukarela, tetapi ada juga yang bersifat paksaan. Misalnya, selain sebagai anggota kelompok di tempatnya bekerja, mereka juga anggota masyarakat, anggota perkumpulan bulu tangkis, anggota ikatan advokat indonesia, anggota keluarga, anggota paguyuban masyarakat Jawa, dan sebagainya.
2. In-Group dan Out Group
Kelompok sosial merupakan tempat individu mengidentifikasikan dirinya sebagai in-group nya. Apabila kelompok sosial merupakan in-group atau tidak bersifat relatif dan bergantung pada situasi-situasi yang tertentu.sikap-sikap in-group pada umumnya didasarkan pada faktor simpati dan selalu mempunyai perasaan dekat dengan anggota-anggota kelompok.
Apabila kelompok sosial diartikan out-group diartikan oleh individu sebagai kelompok yang menjadi lawan in-groupnya.sikap out-group selalu ditandai dengan suatu kelainan yang berwujud antagonis atau antipati. Perasaan in-group dan out-group dapat merupakan dasar suatu sikap yang dinamakan etnosentrisme. Etnosentrisme, yaitu sikap untuk menilai unsur-unsur kebudayaan lain dengan menggunakan ukuran kebudayaan sendiri. Dalam proses etnosentrisme, sering digunakan stereotip, yaitu gambaran atau anggapan-anggapan yang bersifat mengejek terhadap suatu objek tertentu.
3. Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder
Menurut Charles Horton Cooley, kelompok primer adalah kelompok-kelompok yang ditandai ciri-ciri kenal-mengenal antar anggotanya serta kerja sama erat yang bersifat pribadi adalah peleburan individu dalam kelompok sehingga tujuan individu menjadi tujuan kelompok.
Kelompok sekunder adalah kelompok-kelompok besar yang terdiri atas banyak orang, yang sifat hubungannya tidak berdasarkan pengenalan secara pribadi dan juga tidak langsung. Contohnya, hubungan kontrak jual beli.
4. Paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (gesellschaft)
Konsep Paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (gesellschaft) dikemukakan oleh Ferdinand Tonnies. Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama,yang anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah, serta kekal.
Adapun patembayan adalah ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu tertentu yang pendek. Patembayan bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka (imaginary) serta strukturnya bersifat mekanis seperti sebuah mesin. Bentuk patembayan, terutama terdapat dalam hubungan perjanjian yang bersifat timbal balik.
Komentar
Posting Komentar